15 Alasan Kenapa Kuliah di Al-Azhar Mesir Itu 'Sunnah' (Bagian 1)
Kuliah ke luar negri? Siapa takut? Akhir-akhir ini emang lagi booming keinginan remaja-remaja Indonesia buat kuliah di luar negri. Sebenernya gak ada yang salah. Menurut saya, terlepas dari tujuan tepat-tidak tepatnya, keinginan mereka buat kuliah di negri orang itu menunjukkan paradigma mereka yang luas terhadap aspek-aspek kehidupan. Dan semakin membludaknya jumlah mereka itu merupakan pertanda baik bagi perkembangan Indonesia. Karena --boleh jadi-- itu menunjukkan perbaikan kerangka berpikir masyarakat.
Skip.
Oke jadi buat kalian-kalian yang kebelet mau kuliah ke luar negri tapi bingung nentuin negara tujuan, saya akan kasih pencerahan ! Akan saya kenalkan negara terbaik pada kalian buat nerusin belajar. Negara mana, Fi? Negara yang saat ini sedang ane tinggali. Negri yang namanya sering disebut dalam al-Qur`an. Negrinya para Nabi, Mesir :)
Hah, Mesir? Apanya yang terbaik? Kan lagi krisis politik? Ribuan orang ditembak?
Makanya dengerin dulu penuturan ane. Emang Mesir akhir-akhir ini 'diisukan' sedang bergejolak. Dari situ ane berinisiatif bikin tulisan ini buat ngasih 'pencerahan'. Khususnya buat kalian-kalian yang mau nerusin kuliah di sini. Dan terlebih buat para calon Azhari yang punya niat besar belajar di Universitas Al-Azhar. Ane susun dalam postingan 15 Alasan Kenapa Kuliah di Al-Azhar Mesir Itu 'Mustahab' ini biar mudah dan gampang nyampein-nya. Selain itu poin-poinnya juga ane bagi ke dalam 3 segmen terdiri dari sisi Akademis/Aqidah, Ekonomi dan Sosial Budaya. So, langsung saja kita buka obrolan ini dengan pembahasan pertama :
Dari Sisi Akademis dan Aqidah
1. Al-Azhar Dengan Usianya yang Tua. Ilmu-Ilmu Agama Masih Terpelihara Kemurnian Ajarannya
Udah masyhur di kalangan terpelajar kalo Universitas Al-Azhar Mesir itu salah satu universitas tertua di dunia yang masih aktif dan produktif dalam menghasilkan lulusan-lulusan kelas dunia. Sebut aja nama-nama sekaliber macam Syaikh Muhammad Abduh, Syaikh Rasyid Ridha, Syaikh Mutawalli Sya'rawi, Syaikh Muhammad Said Ramadhan al-Bauthi, Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, Syaikh Ahmad at-Tayyib dan lain-lain. Hal ini tidak terlepas dari ruang lingkup keilmuan Al-Azhar yang masih murni dengan tetap teguh mempertahankan turats dalam proses pembelajarannya. Di saat universitas-universitas Islam lainnya udah mulai meninggalkan 'produk lama' dengan menerapkan 'metode-metode baru'.
2. Bermanhaj Wasathiyah/Moderat. Menolak Liberalisasi dan Radikalisasi
Faham Islam Liberal dan Islam Radikal yang pada abad ini menjamur cukup luas emang memprihatinkan. Apalagi sampai bikin orang-orang non-muslim berpikiran negatif terhadap Islam sampai yang lebih ekstrim yaitu tumbuhnya 'wabah' Islamophobia. Dari sini Al-Azhar dengan manhaj wasathiyah-nya mencoba merealisasikan setidaknya 2 misi : meluruskan kembali pandangan masyarakat dunia terhadap Islam dan menumpas faham-faham menyimpang Islam Liberal, Islam Radikal dan faham menyimpang lainnya.
3. Komitmen Tinggi Menjaga Madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah
Sambungan dari poin sebelumnya nih. Tidak diragukan lagi kalo Al-Azhar itu salah satu lembaga dengan madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah yang kental; Asy'ari dan Maturidi (aqidah), Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali (fiqh) dan al-Junaid/al-Ghazali (tasawuf). Jadi buat kalian yang mau nerusin ke Al-Azhar gak usah khawatir terkena faham-faham menyimpang selama kalian tetap fokus kepada Al-Azhar. Gak usah takut pas pulang ke Indonesia jadi kaum takfiri :D
4. Al-Azhar Secara Komprehensif Mengajarkan Berbagai Disiplin Ilmu
Di Al-Azhar teman-teman bakal ngerasain nikmatnya berenang dalam luasnya lautan ilmu. Entah itu ilmu-ilmu wasail (sarana) maupun maqashid (sasaran/tujuan). Mau menambah pemahaman terhadap teks arab ? Bisa. Mau tau perbandingan madzhab atau perbandingan agama ? Boleh. Mau belajar tentang ilmu logika dan analisa ? Ada. Atau mau memperkuat akidah ahlussunnah ? Lengkap. Semua ilmu yang teman-teman ingin pelajari teman-teman pasti temukan di Al-Azhar ---atau setidaknya di Mesir. In syaa Allah.
Teman-teman bisa baca secara lengkap tentang peta keilmuan Al-Azhar di sini.
5. Senantiasa Mengajarkan Materi Muqaranah al-Madzahib (Perbandingan Madzhab)
Dengan mempelajari materi perbandingan madzhab baik madzhab fiqh, ilmu kalam dan madzhab ilmu lainnya maka Al-Azhar ingin melahirkan generasi yang sangat toleran, mampu menerima perbedaan dan gak cuma melihat suatu permasalahan dari satu sisi saja. Hingga akhirnya membentuk pribadi insan yang memiliki pemikiran luas dan pemahaman terhadap hakikat ajaran Islam, yaitu rahmatan lil 'alamin.
6. Buah dari al-Ihsan (Tasawuf) Melahirkan Generasi yang Selalu Takut Kepada Allah SWT
Al-Azhar selalu mengajarkan para santrinya tentang bagaimana menjadi seorang da'i yang berjiwa tawadhu, rendah hati dan amanah, dengan pengajaran tentang hakikat sufi baik secara verbal (perkataan dan tulisan) maupun dari keteladanan para masyayikh-nya. Ini dapat kalian saksikan secara langsung ketika berpapasan dengan para syaikh, betapa beliau-beliau sangat sederhana dalam hal duniawi. Dan emang gitu harusnya seorang da'i, memiliki jiwa amanah, tawadhu dan rendah hati dalam menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Komentar
Posting Komentar