15 Alasan Kenapa Kuliah di Al-Azhar Mesir Itu 'Sunnah' (Bagian 3)
Sebelumnya udah ane bahas tentang Alasan Kenapa Kuliah di Al-Azhar 'Sunnah' dari sisi akademis/akidah dan dari sisi biaya/ekonomi. Sekarang saatnya kita bahas dari sisi sosial, budaya dan lain-lain. Check this out !
Dari Sisi Sosial, Budaya dan lain-lain
12. Berpetualang di Negri-nya Para Nabi, Sekaligus Negri-nya Fir'aun
Siapa sih yang gak mau jalan-jalan, merasakan dan melihat secara langsung peninggalan kisah-kisah yang banyak diceritakan dalam Al-Qur`an ? Di Mesir kalian bisa mengeksplorasi puluhan bahkan ratusan cerita sejarah gak hanya yang berkaitan dengan peninggalan para Nabi, juga peninggalan peradaban Mesir zaman kuno, bukit Sinai, Uyun Musa, makam Nabi Harun, patung anak sapi Samiri, piramida, mayat Fir'aun dan lain-lain. Tau sendiri kan ya Mesir itu terkenal dengan peradabannya yang gak berhenti memukau dunia sejak dulu. Let's explore that horizon !
13. Umrah & Haji Dekat, Biaya Melekat, Gak Pake Ngantri
Pastinya bersyukur banget bisa haji dan umrah dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding harga Indo. Apalagi daftar haji di Mesir buat orang Indo gak ada kata ngantri. Asal ada rezeki dan kemampuan in syaa Allah 3-4 tahun di Mesir bisa menunaikan salah satu rukun Islam tersebut. Yaa minimalnya bisa lah umroh sekali. Hehe.
14. Menikmati Indahnya Surga Bulan Suci Ramadhan
Bulan Ramadhan di Mesir ni bisa dibilang cukup kontras suasananya sama di Indonesia. Orang Mesir bener-bener manfaatin momen bulan suci ini dengan banyak berbuat kebaikan. Kalau waktu udah menjelang maghrib malam pertama Ramadhan maka lampu warna-warni mulai keliatan bergelantung di setiap rumah, hiasan-hiasan dipajang dan digantungin sebagai bentuk kebahagiaan menyambut Ramadhan. Pokoknya semua orang mendadak ramah. Meskipun gak semuanya. Termasuk dalam hal menyediakan ifthar dan menu buka puasa orang Mesir adalah nomor satu. Biasanya tiap selesai shalat maghrib imam masjid menyuruh jama'ah buat nyantap hidangan (mâ-idah ar-rahmân) yang disediakan di solah belakang masjid. Dan hebatnya adalah sebagian donatur tuh dari kalangan biasa saja, menengah ke bawah. Bayangin aja betapa mulianya akhlak para dermawan itu, ngumpulin uang selama setahun hanya untuk menghidangkan makanan buat orang-orang yang berpuasa (yang jumlahnya lebih dari 100), selama 30 hari ! Padahal untuk makan sendiri aja mereka kadang sulit.
15. Keamanan Wafidin Dijamin. Selama Tidak Ikut-Ikutan Politik
Terakhir ane jelasin tentang keadaan dan keamanan Mesir yang masih membuat sebagian orang tua dan guru di Indonesia ragu buat ngelepas para putra dan putri terbaiknya ke Mesir. Sejauh ini anggapan kalau Mesir sedang 'tidak aman' menurut saya adalah pendapat yang kurang pas disematkan. Berdasarkan realita yang ane temui selama satu setengah tahun ini gak ada kejadian serius yang menimpa Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) apalagi yang berkaitan sama penembakan, pembunuhan atau semacamnya. Syaratnya hanya dua : pandai menjaga diri dan tidak ikut campur politik dalam hal sekecil apapun. Kalau pun emang benar Mesir gak aman, apakah hanya dengan alasan ketidakamanan tersebut cukup untuk 'melarang' para pejuang Islam meraih mimpinya ? Oke saya hargai perkataan kalian bahwa di Indonesia juga masih banyak tempat buat belajar yang lebih aman, ngapain jauh-jauh ke luar negri. Namun masalah yang saya sajikan di sini adalah berkaitan dengan penanaman mindset 'meleset' yang kurang objektif karena hanya mengandalkan media saja. Saya pas awal-awal di Mesir pernah nanya sama senior yang ngalamin Revolusi Januari 2011 dan Krisis Politik Mesir 2012. Dan jawabannya bikin saya heran. "Media itu lebay (baca: berlebihan). Orang kita di sini jalani keseharian santai-santai aja. Kok di berita bilangnya para WNI memaksa ingin segera dievakuasi. Haha." Bahkan pembimbing saya (alumni Al-Azhar) waktu pelatihan bahasa amiyah sebelum saya berangkat ke Mesir nunjukkin video amatir hasil rekaman dia yang isinya suasana demo rakyat Mesir buat nurunin Presiden Husni Mubarok (waktu itu beliau masih di Mesir). Padahal video itu asli beliau sendiri yang rekam di tengah ratusan rakyat Mesir yang sedang panas-panasnya pengen ngadain revolusi pemerintahan. Intinya kembali lagi ke poin tadi yaitu kita gak usah ikut campur masalah politik Mesir. Ikut campur di sini maksudnya seperti berkoar di media sosial soal pendapat pribadi masalah politik Mesir, ngobrol atau tanya-tanya sama orang Mesir tentang kisruh yang sedang terjadi, mengkritik pemerintah Mesir dan hal-hal semacamnya. Jika itu semua tidak kalian lakukan in syaa Allah kalian bakalan aman, apalagi sebagai wafidin (warga asing) kita dijamin keselamatannya sama pemerintah Mesir. Simpan unek-unek kalian tentang politik Mesir maka gak ada lagi yang perlu dikhawatirkan guys. Just focus on your study !
PENUTUP
Setiap manusia memiliki kecenderungan yang berbeda satu sama lain. Begitu juga mereka punya cara sendiri dalam mewujudkan prospek hidup masing-masing. Sunnatullah. Setelah saya menyampaikan ke-15 poin tersebut selebihnya saya kembalikan lagi kepada kalian. Inilah Mesir. Inlah Al-Azhar. Adalah sebuah kepastian adanya hal yang baik dan buruk. Tinggal bagaimana kita pandai memilah kedua perkara itu agar meraih rasa aman, nyaman, mendapatkan lebih banyak manfaat bukan malah menjerumuskan kepada hal yang tidak diinginkan. Dan terakhir, semoga tulisan ini mampu membuka pandangan pembaca terhadap realitas Al-Azhar dan Mesir sebenarnya. Wa billâh at-taufîq.
Komentar
Posting Komentar